Sebetulnya ada tidak sih pekerjaan yang membodohkan dan pekerjaan yang mencerdaskan? Pertanyaan itu akan hadir ketika kita dihadapkan pada suatu relita, apalagi kalau bukan kebutuhan materi. Kebutuhan yang tidak bisa kita tolak dan mengharuskan kita untuk mencari sumber penghasilan. Itulah yang kadang kita mengambil pekerjaan apa saja asalkan halal. Tidak peduli pekerjaan itu membodohkan atau mencerdaskan kita.
Jawabannya sebetulnya tidak akan kita ketahui di awal. Baru kita sadari ketika kita sedang atau telah menjalani pekerjaan itu. Saat itulah kita dapat menemukan jawabannya. Mungkin Anda sendiri bisa bertanya pada diri Anda pribadi “Apakah pekerjaan ini membodohkan saya atau mencerdaskan saya?”, dan jawabannya hanya Anda sendirilah yang mengetahuinya, karena Anda sendiri yang mengetahui sejauh mana potensi yang Anda miliki dan sejauh mana pekerjaan tersebut mempengaruhi kecerdasan Anda.
Sebelum Anda mengetahui atau berkenalan dengan sebuah pekerjaan atau profesi baru biasanya banyak hal yang ingin Anda ketahui tentang pekerjaan atau profesi tersebut. Bagaimana Job desk-nya, waktu kerjanya, cara kerjanya, budaya kerjanya, salary-nya, jaminannya, dan lain sebagainya. Untuk menjawab pertanyaan tersebut yang perlu Anda tanyakan hanya dua point saja, yaitu bagaimana job desk-nya dan seperti apa pekerjaannya. Dari sana Anda bisa sedikit mengetahui apakah pekerjaan atau profesi yang akan Anda geluti nantinya ini akan membodohkan atau mencerdaskan Anda.
Pekerjaan yang mencerdaskan adalah pekerjaan yang membuat Anda berkembang, baik dari segi pengetahuan, pemikiran, kedewasaan, atau pandangan Anda tentang pekerjaan tersebut khususnya dan tentang kehidupan pada umumnya. Pekerjaan yang membodohkan yaitu pekerjaan yang memiliki ciri sebaliknya, yaitu tidak membuat pengetahuan, pemikiran, kedewasaan, dan pandangan Anda tidak berkembang. Sekali lagi jawabannya hanya Anda sendiri yang mengetahuinya.
Jika Anda termasuk orang yang malas untuk belajar atau untuk mengetahui hal baru, sepertinya Anda akan puas jika pekerjaan itu benar-benar sudah Anda kuasai. Mengerjakan hal yang sama selama bertahun-tahun, dengan pekerjaan yang sama, bahkan kasus atau permasalahan yang membutuhkan solusi yang sama dalam pekerjaan Anda tersebut. Naasnya lagi keberuntungan tidak pernah berpihak pada Anda, ketika teman-teman Anda sudah naik pangkat atau jabatan, Anda masih…saja dengan posisi dan pekerjaan yang sama, termasuk gaji yang juga tidak pernah berubah.
Pada titik ini bisa jadi Anda memang sampai pada titik aman karena sudah menguasai pekerjaan tersebut, namun jangan harap Anda dapat bertamba pintar dengan pekerjaan atau profesi tersebut. Apa bedanya Anda dengan robot jika setiap hari berkutat dengan hal yang sama? Sungguh miskin jiwa Anda karena ini, sementara semakin hari umur Anda semakin bertambah dan semakin banyak saingan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Harapann Anda hanya satu, yaitu keberuntungan untuk mendapatkan promosi, atau rasa kasihan dari atasan Anda sehingga Anda mempunyai posisi baru dengan salary yang lebih besar tentunya dibandingkan posisi Anda sebelumnya di perusahaan tersebut.
Lain lagi jika Anda mendapatkan pekerjaan yang mencerdaskan. Pengetahuan, kemampuan, kedewasaan, pemikiran, dan pandangan Anda yang berkembang membuat Anda tumbuh menjadi pribadi yang semakin cerdas, baik dalam pekerjaan atau profesi Anda ataupun dalam kehidupan. Semakin hari Anda akan semakin cerdas, sehingga peluang untuk mendapatkan pekerjaan baru yang jauh lebih baik atau bahkan menciptakan lapangan kerja untuk orang lain pun akan semakin besar.
Anda bisa menjadi pribadi yang matang dengan keahlian luar biasa, dan kaya tentunya karena penghasilan Anda lebih besar. Selain kaya materi Anda juga akan kaya jiwa atau batin, inilah sebetulnya yang paling sulit untuk diraih kebanyakan orang, namun bisa Anda dapatkan jika pekerjaan atau profesi Anda mencerdaskan diri Anda.
Sekarang pilihan ada di tangan Anda, ada di posisi mana Anda saat ini, dan akan ke mana tujuan hidup Anda nantinya. Jika pun terpaksa harus memilih pekerjaan yang membodohkan, tetaplah berusaha untuk tidak pernah berhenti belajar dan mengembangkan potensi yang memang Anda miliki karena walaupun sedikit, tapi setidaknya Anda tidak tertinggal oleh orang-orang yang memiliki pekerjaan yang mencerdaskan tersebut.
Jangan biarkan pekerjaan Anda terus menerus membodohkan Anda, dengan menjadikan Anda sebagai robot, sebagai mesin pencetak uang para pemilik modal atau bahkan para outsourching yang secara perlahan menghisap hasil perasan keringat Anda setiap detiknya, bahkan tidak memberikan Anda waktu istirahat yang cukup atau memberikan Anda ruang untuk beraktualisasi menunjukann eksistensi Anda di dunia.***