Benar ya ternyata kita tidak boleh terlalu terhadap sesuatu. Terlalu cinta atau terlalu benci terhadap sesuatu memang tidak baik ternyata. Ini terjadi pada saya sendiri saat ini. Hingga akhirnya seolah saya menjilat ludah saya sendiri karena hal ini. Singkat kata dulu saya pernah merasa heran dengan orang-orang yang demam menonton Drama Korea (Drakor). Mereka rela mengorbankan waktu mereka selama berjam-jam bahkan seharian hanya untuk menonton drama korea sampai selesai. Biasanya 1 Drakor antara 16-20 episode. Satu episode nya rata-rata 1,5 jam.
Itu artinya 30 jam menghabiskan waktu untuk menonton satu judul Drakor saja. Padahal jika waktu tersebut dimanfaatkan, mungkin saya bisa menyelesaikan 1-2 bab buku fiksi atau nonfiksi. Bisa juga untuk membuat puluhan artikel 500 kata. Mungkin juga bisa membuat beberapa video pendek untuk promo bisnis atau branding. Bisa untuk mengajari anak mengaji, memasak, menyetrika, mencuci, dan berbagai kegiatan lain yang lebih menghasilkan atau produktif.

Sayapun tidak menyangka karena saya akhirnya terjebak cinta Drama Korea. Ini dimulai ketika 1-2 bulan belakangan ini job penulisan sedang kosong, bisnis sedang agak sepi, dan anak-anak juga sudah mulai aktif sekolah. Apalagi yang kecil full day school, jadi baru pulang sore hari jam 15.30WIB. Rasanya surga bagi saya waktu itu. Begitu banyak waktu yang tersedia setelah semua tugas domestik saya selesaiakan.
Tentunya juga disela ibadah wajib dan sunat yang saya lakukan secara rutin. Jadi goal saya pada waktu itu jika saya ingin lebih banyak menonton Drakor maka semua kewajiban saya harus sudah selesai. Itulah sebabnya, setelah anak-anak dan suami berangkat ke sekolah dan ke kantor saya segera membereskan semuanya hingga yang tersisa beberapa pekerjaan yang memang baru bisa dikerjakan kemudian.
Positifnya sudah tentu saya merasa kegiatan saya menjadi lebih cepat selesai karena mengejar waktu untuk bisa menonton Drakor lebih lama. Jika belum selesai dan memang sedang banyak yang harus saya kerjakan maka sudah tentu menonton drakor ini tentu menjadi kegiatan terakhir menjelang tidur. Tentu hanya dengan sedikit sisa waktu yang masih ada sampai rasa kantuk menyerang. Belum lagi kalau si bungsu minta kelon, kadang sayapun ikut tertidur dan hari itu rencana menonton drakor gagal total.
Drakor pertama yang saya tonton berjudul Thirty Nine yang dibintang Son Ye Jin. Aktris cantik yang cukup terkenal di Korea. Ternyata beberapa film-nya juga sudah banyak yang pernah saya tonton sebelumnya. Awalnya saya tonton karena merasa relate dengan diri saya yang berusia 39 tahun menuju 40 saat itu. Berlanjut ke Film ke-2 yaitu Crush Landing On You. Drakor yang dibintangi oleh Son Ye Jin dan Hyun Bin yang kini menjadi menjadi suaminya itu benar-benar sukses memikat hati saya.

Jantung saya ikut berdebar-debar dengan bagaimana mereka saling mengagumi dan jatuh cinta satu sama lain. Tersenyum malu saat adegan Kapten Ryu mencoba menyembunyikan perasaannya. Dan tertawa dengan adegan-adegan konyol yang dibuat Yon se-ri dengan bawahan Kapten Ryu dan kekocakan bersama para istri pegawai militer Korea Utara. Sampai akhirnya saya tonton habis hingga episode terakhir yaitu episode ke 16.
Acting Son Ye Jin dan Hyun Bin begitu luar biasa di film bergenre komedi romantis ini. Menceritakan tentang Yon Se-Ri, seorang CEO merk fashion terkenal sekaligus pewaris tahta yang diperankan oleh So Ye Jin yang mengalami kecelakaan paralayang hingga jatuh di perbatasa militer Korea Utara. Kecelakaan ini mempertemukannya dengan sosok Ri Jeong-yeuk yang diperankan oleh Hyun Bin. Dari sinilah kisah mereka dimulai. Drama yang penuh konflik yang cukup pelik dengan alur maju mundur yang sudah tentu membuat kisahnya menjadi semakin seru. Hingga akhirnya saya jatuh cinta pada kisahnya dan selalu ingin tahu kelanjutan di episode selanjutnya.

Drama cinta komedi tersebut yang berakhir happy ending berhasil membuat saya penasaran dengan akting Hyun Bin di drama lainnya. Karakternya yang gagah, good looking, berwibawa, baik hati, dan dingin serta lugu di film ini membuat saya menjadi salah satu fans nya. Sayapun berselancar mencari drama Hyun Bin yang lain. Berlanjutlah kecintaan saya pada Drakor dengan mencari drama korea lain yang dibintangi Hyun Bin.
Sampai saat ini saya sudah menonton semua dramanya yang ada Netflix. Hyde, Jekyll, Me (2015) Memories of The Alahambra (2018), Secret Garden (2010). Sudah habis semua serial Hyun Bin akhirnya saya mencari serial lainnya yang direkomendasikan. Bertemulah dengan beberapa web seperti Dramaid atau VIU yang memberikan fasilitas untuk bisa menonton drama-drama Korea secara gratis.

Lanjut Drakor berikutnya dengan tajuk My Lovelly Sam Soon (2005) dan World Within (2008) yang baru selesai saya tonton sampai episode terakhir. Untuk Drakor terakhir memang agak lama saya selesaikan karena sudah mulai aktif dengan pekerjaan baru saya walaupun masih WFH. Biasanya paling lama 3-4 hari, yang terakhir sampai 10 hari baru selesai. Hingga saya putuskan untuk beralih ke Film-film Hyun Bin. Di sela-sela waktu yang ada saat ini saya sedang menonton Film Hyun Bin yang berjudul Millionaire’s First Love (2006) yang sensasinya jelan berbeda dengan serial.
Jika dilihat dari tahun dibuat dari setiap judul Drakor Hyun Bin yang saya tonton cukup random ya. Lucunya saya akhirnya mengikuti metamorfosa Hyun Bin, baik dari fisik maupun acting-nya dari ketika ia masih sangat muda hingga terakhir dalam Drakor Landing Crush On You. Membuat saya berasumsi bahwa Hyun Bin dan Son Ye Jin menikah karena terlibat cinta lokasi di serial tersebut. Mereka berdua terlalu menjiwai peran masing-masing yang benar-benar memperlihatkan betapa mereka berdua saling jatuh cinta.
Dari Drakor yang sudah saya tonton tersebut saya mencoba menyimpulkan beberapa poin yang kemungkinan besar membuat saya atau bahkan ribuan pencinta Drakor lainnya akhirnya terjebak cinta pada Drama Korea ini seperti saya.
Kebanyakan Ceritanya Ber-genre Drama Romantis dibalut Komedi
Di masa seperti sekarang ini rasanya hiburan menjadi tayangan yang begitu diminati. Sudah cukup banyak permasalahan yang terjadi saat ini mulai dari pandemi yang faktanya masih ada, isu krisis ekonomi, PHK, kenaikan harga sembako, BBM dan banyak lagi isu lainnya yang meresahkan. Saya sendiri mulai menonton drakor karena menganggur. Tidak usah ditanya tentunya permasalahan apa yang timbul akibat saya menganggur ini. Hehe
Kedua, bisnis saya juga agak sedikit lesu terutama di jaringan. Ini juga menjadi permasalahan yang membuat kesibukan saya berkurang drastis. Biasanya sehari sibuk dengan packing, kirim barang, memberi training, menerima konsultasi harus kehilangan kebiasaan ini. Hingga akhirnya Drakor menjadi pelarian dari permasalahan hidup yang saya alami yang membuat begitu banyaknya waktu luang yang saya miliki. Setidaknya dengan menonton Drakor saya seolah masuk ke dalam kisah walaupun hanya sekadar penonton. Bisa ikut tertawa menyaksikan kelucuan-kelucuan yang hadir di sana dan ikut bahagia di moment bahagia para tokohnya.
Aktor dan Aktris yang Dipilih Berkualitas
Rupanya para pemilih talent di Korea benar-benar melakukan menyeleksi ketat siapa aktris atau aktor yang paling cocok untuk memerankan sebuah karakter. Membuat apa yang saya tonton di depan mata saya melalui layar kaca terasa begitu nyata. Seperti sebuah realita yang terbingkai dengan alur cerita menarik hingga mampu menghadirkan rasa penasaran akan kelanjutan kisah dari setiap episodenya. Membuat saya dan pencinta Drakor merasa terikat secara sukarela untuk melanjutkan episode selanjutnya sampai habis.
Aktris/Aktor yang Rupawan atau Unik
Ini adalah hal yang juga membuat saya atau banyak pencinta Drakor lain juga ketagihan untuk terus menonton setiap episodenya. Melihat rupa para aktris dan aktor yang rupawan membuat timbulnya rasa kagum pada aktris atau aktor tersebur. Inilah yang akhirnya membuat timbulnya keinginan untuk tahu lebih banyak tentang aktris atau aktor tersebut juga semua karya-karyanya.
Jika tidak rupawanpun terkadang ada aktor atau aktris yang membuat timbulnya rasa simpatik ketika menyaksikan peran mereka dalam drama tersebut. Mereka ber-acting sangat baik dan menjiwai hingga membuat penonton menjadi tersentuh dengan karakter yang dimainkan. Tumbuhlah rasa simpati hingga mulai mengidolakan sosok aktris atau aktor tersebut.
Percintaan Dikemas dengan Manis
Hal ini juga menjadi salah satu yang membuat saya atau bahkan para pencinta Drakor yang lain terutama kaum hawa jatuh cinta pada Drakor. Kami yang cenderung tabu untuk menonton hal-hal vulgar merasa nyaman menonton adegan percintaan dalan Drakor. Walaupun ikut hanyut terbawa perasaannya. tapi tidak sampai pada kondisi yang lebih parah dari itu. Seperti menonton film-film dewasa yang biasanya pasti terdapat unsur yang menjurus.
Jikapun ada, hanya diperlihatkan sekilas sebagai bentuk penggambaran bahwa mereka sudah melakukan hubungan intim tanpa memperlihatkan bagaimana detail adegannya. Ini membuat penonton tidak merasa jijik menonton setiap adegan romantis yang dihadirkan dalam Drakor. Justru merasa nyaman karena ikut merasa baper tanpa terganggu dengan adegan dewasa yang cenderung vulgar. Masih dalam kadar aman jika anak-anak mengintip bundanya yang sedang asyik menonton Drakor.
Kenikmatan Para Tokoh Saat Menyantap Makanan
Ini sudah tentu salah satu keistimewaan Drakor yang menjadi cara tersembunyi untuk menduniakan makanan-makanan khas mereka. Demam Drakor membuat para pencinta Drakor ikut penasaran untuk mencicipi bagaimana sensasi dan rasa dari makanan-makan yang sering disantap oleh para tokoh yang terdapat dalam adegan Drakor yang ditonton. Kimchi, ramyeon, tteokbokki, jajangmyeon atau bahkan Korean Fried Chicken menjadi makanan yang hits dikalangan pencinta Drakor.

Akhirnya beberapa tahun terakhir makanan-makanan ini begitu menjamur di Indonesia. Bahkan perusahaan makanan besarpun seakan tak mau kalah ikut membuat varian bercita rasa Korea. Brand-brand baru apalagi mencoba berinovasi membuat makanan-makanan berbau Korea. Tidak sedikit UKM baru mermunculan mencoba menual street food ala Korea yang sering daisantap para aktor atau aktris dalam adegan-adegan makan pada setiap episodenya.
Selalu ada Cuplikan Episode Selanjutnya dan Kesimpulan di Episode yang Baru Ditonton
Cuplikan episode selanjutnya hanya berisi beberapa adegan bahkan tampil berupa gambar saja biasanya. Cerdasnya yang dipilih adalah adegan yang betul-betul mampu membuat rasa penasaran penonton. Walaupun hanya beberapa detik namun cukup menarik dan mampu membuat mereka yang sudah menonton episode sebelumnya menjadi penasaran untuk menonton episode selanjutnya. Hingga tanpa sadar akhirnya sampai juga pada episode yang terakhir yang sudah pasti ditunggu-tunggu.
Tidak hanya itu, penonton juga disajikan beberapa cuplikan gambar adegan episode yang baru ditonton. Seakan diingatkan lagi cerita apa yang muncul di episode yang baru ditonton. Setelah itu dilanjutkan cuplikan episeode selanjutnya. Untuk mereka yang sering lupa karena terlalu panjangnya sebuah serial ini cukup membantu. Dengan begitu mereka tidak perlu lagi mengulang episode sebelumnya. Sehingga sudah pasti yang akan ditonton adalah episode selanjutnya. Penonton betul-betul digiring untuk menonton kelanjutannya hingga sampai episode terakhir.
Happy Ending
Ini tentu bagian yang paling dinanti. Akhir yang bahagia dari sebuah kisah percintaan yang dibalut komedi. Bagian yang paling saya sukai juga tentunya. Selain kita akhirnya tahu bagaimana akhirnya penyelesaian dari konflik yang dihadirkan, akhir yang bahagia ini seringkali membuat kita terbawa perasaan. Seakan ikut merasakan kebahagiaan yang sama seperti yang dialami para tokohnya.
Ada rasa puas di sana yang membuat rasanya tak sia-sia mengikuti kisah tersebut sampai akhir. Uniknya, walaupun kita tahu kisahnya selalu berakhir happy ending, kita tetap dibuat penasaran untuk mengikuti setiap episodnya. Rasanya tidak ingin curang untuk langsung menonton episode terakhirnya walaupun bisa. Apalagi jika ternyata akhirnya mengejutkan. Ini tentu menjadi kunci kenapa saya dan para pencinta Drakor lain selalu menonton setiap episodenya sampai selesai.
Saya sendiri tidak menyangka ketakutan saya memang terwujud pada akhirnya. Kecanduan Menonton Drakor alias benar-benar terjebak cinta Drama Korea. Mungkin kalau dibandingkan yang lain saya baru saja terkena virus Drakor ini. Jadi belum terlalu kecanduan lah ya. Masih bisa dikendalikan. Apalagi dengan seiring bertambah banyaknya aktivitas yang dilakukan. Membuat semakin sedikit waktu yang tersisa untuk bisa saya sisihkan menonton Drakor. Tapi, masih penasaran sih sebetulnya ingin menonton Drakor lainnya yang memang lebih seru dari yang sudah saya tonton. Boleh dong yang punya rekomendasi Drakor jagoanya kasih saya rekomendasi Drakor apa yang harus saya tonton selanjutnya? Tulis di komentar ya. Gomabseubnida!
*All pic cuplikan film by netflix & dramaid