Apakah Sabar itu Tak Berbatas?


“Sabar itu tak berbatas, jika ada batasnya maka itu bukanlah sabar.” Mungkin sayapun pernah mengatakan hal ini, pun dengan banyak orang di dunia ini.

Akhirnya keingintahuan saya ini kontan mendapatkan jawaban dengan judul kajian yang saya ikuti Sabtu pagi, 2 Juli 2022 di Mesjid Pandawa, Salatiga. Ah, ini bukan berita ya jadi tidak akan saya kupas dengan detail mengenai tempat kejadian. Hehe….

Kajian pagi ini mengangkat tema “Memahami Konsep Sabar” yang dibawakan oleh Ustadz Ujang Pramudhiarto,Lc, Mpd.

FYI, dalam Al Quran kata Sabar dan turunannya ini disebutkan dalam 69 ayat. Itu artinya sabar ini memiliki kedudukan yang sangat penting. Setiap kata yang di tulis dalam Al-Quran pasti memiliki makna. Bahkan kata-kata seperti “Yasin”, “Alif Laammim”, dll. Hanya Allah yang tahu maknanya sebagai sebuah keunikan sekaligus bukti bahwa Al-Quran ini adalah sebuah mukjizat, sehingga terdapat kata-kata yang bahkan tidak pernah digunakan oleh manusia.

Terkait sabar kita pahami dulu terkait dengan hidayah dan taufik. Bedanya hidayah itu membuat hati seseorang tergerak untuk memeluk agama Islam sedangkan Taufik adalah kemudahan yang diberikan oleh Allah untuk melaksanakan semua ajaran Islam yang meliputi melaksanakan rukun iman dan rukun Islam.

Untuk melakukan keduanya dibutuhkan kesabaran. Pun dalam rangka bertakwa dengan mengerjakan apa yang diperintahkannya serta menjauhi apa yang dilarangnya dalam Quran dan Hadits.

Sabar berasal dari bahasa Arab “Sobaro” artinya menahan diri untuk tidak melakukan sesuatu.

Salah satu ayat tentang kesabaran ini terdapat dalam surat Al-Kahfi 18:28 yang artinya:

“Dan bersabarlah engkau (Muhammad) bersama orang yang menyeru Tuhannya pada pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia; dan janganlah engkau mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti keinginannya dan keadaannya sudah melewati batas.”

Itulah salah satu perintah Allah untuk bersabar. Janji Allah, Dia akan menyiapkan surga bagi siapa saja yang mengikuti ajaran Islam, tentunya dengan mengamalkan semua ajarannya sesuai Quran dan Hadits. Mereka yang melaksanakan semua yang diperintahkannya setidaknya hanya dengan melakukan rukun Islam dan Iman saja insya allah kita sudah bisa masuk surga dan disanalah kita bisa melihat wajah Allah sebagaimana kita bisa melihat bulan purnama ketika di dunia.

Jangan sampai kita berpaling dari orang-orang yang menyerukan dakwah Islam. Tahan lah diri kita untuk selalu bersama mereka untuk sama-sama berupaya untuk menjalankan semua syariat Islam.

Ada 3 bentuk kesabaran:

  1. Sabar dalam melakukan ketaatan pada Allah SWT

Hakikatnya kesabaran mulai dari sebelum melakukan, saat melakukan dan setelah melakukan harus dalam kesabaran. Hakikatnya tidak semua bentuk ketaatan yang dilakukan mudah untuk dilakukan. Misalnya untuk para lelaki, ketaatan untuk shalat subuh berjamaah di Mesjid. Untuk kita kaum perempuan menggunakan jilbab. Keduanya adalah ketaatan yang membutuhkan waktu yang panjang karena itu perintah dari Allah SWT tapi harus dilakukan terus menerus. Itulah sebabnya untuk bisa terus melakukannya dibutuhkan kesabaran. Tidak semua orang mampu melakukannya.

Dalam hal ini ustadz memberikan analogi, jika seadainya shalat hanya dilakukan seminggu sekali, setiap hari Jumat misalnya pasti akan penuh mesjid setiap hari Jumat. Tapi karena kewajiban Shalat dilakukan setiap hari, bahkan 5 kali dalam sehari maka hanya sebagian orang saja yang tetap bisa sabar menjalankan ketaatan ini.

Sebelum melakukan niatkan hanya untuk Allah sebgai bentuk ibadah atau ketaatan kita kepada Allah. Ingat, apa yang kita dapat sesuai dengan apa yang kita niatkan. Contohnya ketika seorang suami keluar rumah untuk bekerja ia niatkan untuk mendapatkan uang maka hanya uang saja yang ia dapatkan. Lain halnya jika dia bekerja diniatkan untuk memenuhi kewajibannya sebagai suami mencari nafkah untuk istri dan anak-anaknya, maka tidak hanya uang yang dia dapatkan tapi juga pahala.

Saat melakukan ketaatan juga hendaknya niat ini tidak berubah atau berbelok, dan untuk itulah dibutuhkan kesabaran pun setelahnya. Jika terbersit tujuan lain di luar yang diniatkan sebelumnya, ria misalanya, maka artinya kita sudah gagal untuk bersabar dalam melakukan ketaatan ini.

2. Sabar untuk tidak melakukan kemaksiatan

Dalam hal ini ketika kita tahu bahwa apa yang mungkin akan atau bisa kita lakukan itu adalah kemaksiatan maka kita harus bisa bersabar untuk berpegang teguh untuk tidak melakukannya. Dalam prosesnya sama, mulai dari niatnya menjauhi kemaksiatan sebagai bentuk ketaatan kepada Allah. Saat berusaha meninggalkannya juga karena Allah. Begitu juga setelahnya, cukup Allah saja yang tahu kalau kita sudah bisa bersabar untuk tidak melakukan kemaksiatan itu.

Contohnya banyak sekali dan mungkin kita sama-sama pernah berada di posisi diuji untuk tidak melakukan kemaksiatan ini. Hal yang paling sering untuk kami, kaum perempuan adalah cobaan untuk tidak bergibah. Sudah berusaha untuk menahan tapi kadang sulit untuk tidak terpancing. Hanya karena kita bertanya “Kenapa memangnya?” Hmmm…. terjadilah kemaksiatan yang bahkan kita sendiri menyadarinya, tapi sulit untuk menghindar. Benar-benar dibutuhkan kesabaran untuk menjauhinya.

3. Sabar dalam menghadapi takdir buruk atau baik yang terjadi dalah kehidupan kita

Salah satu rukun iman yang terakhir adalah iman kepada qadha dan qodar. Takdir baik ataupun takdir buruk yang sudah terjadi sudah menjadi ketentuan Allah. Biasanya yang berat adalah ketika kita harus sabar dalam menerima takdir buruk yang sudah terjadi dalam kehidupan kita.

Banyak contohnya mulai dari kehilangan barang, ditinggal wafat orang yang kita cintai, kegagalan, dan banyak lagi yang lainnya. Takdir yang seharusnya bisa kita terima dengan sabar. Yakinlah bahwa semua yang terjadi memang sudah takdir kita. Kita harus ikhlas menerima dan menjalaninya. Jika kita sabar, ikhlas maka pahalanya adalah surga. Masyaallah.

Biasanya jika kita sabar, ikhlas maka Allah akan memberikan kita gantinya yang jauh lebih baik atau lebih besar untuk kita. Percayalah Allah tahu apa yang kita butuhkan. Jadi bersabarlah.

Mudah diucapkan tapi terkadang berat untuk dilakukan terutama jika hal itu terjadi pada diri kita sendiri. Allah bersama orang-orang yanga sabar. Sabar dan shalat adalah penolong untuk segala permasalahan kita. Wallahu ‘alam bishawab.